4. Seks Dengan Hewan


Terhitung sudah tiga hari sejak kubiarkan bunga itu memasukan kepala putiknya ke dalam liang kewanitaanku, dan aku menginginkannya lagi, Tokang dan Joki yang sering iseng juga menambah kuat keinginanku untuk melakukannya, tanpa mas Heru sebagai pejantan, hanya bunga itu yang memenuhi syaratku. Akupun melakukannya sekali lagi.

Tak terasa hari Sabtu telah tiba, akupun sampai dirumah dan berkumpul bersama keluargaku. Singkat cerita aku merasakan kembali kehidupan normal. Di malam hari aku kembali mendapatkan jatah dari mas Heru. Setelah melakukannya, aku merasa hal itu biasa saja, mas Heru type pria konvensional, hanya kucek kucek kucek sebentar, trus selesai, senggama menjadi suatu kewajiban belaka.

Hari Senin, aku kembali ke rumah nenek, dan entah kenapa hari itu rasa gatal kembali menyergapku, keinginan untuk mengurut urut sesuatu di sela kemaluanku yang gatal terasa sangat menggebu-gebu.

maka aku akan merasa tanpa gairah, namun di hari ketiga akan membuatku ketagihan. Pantas saja aku dan mas Heru merasa biasa-biasa saja dalam dua hari ini, pikirku.

Siangnya seperti biasa keinginanku tidak tertahankan, aku mengajak Tokang untuk pergi ke pemandian, segera setibanya disana, Tokang seperti biasa kuikat terlebih dahulu di salah satu pohon besar yang kebetulan ada disana.

Aku kemudian langsung menghampiri bunga yang aku cari dan langsung membuka semua pakaian hingga tubuhku telanjang alias bugil tanpa satu helai benangpun. Berikutnya, aku segera melakukan ritual layaknya apa yang aku lakukan beberapa hari yang lalu.

Setelah puas bermain dengan bunga tersebut, aku kemudian memutuskan untuk pulang. Sesampainya di rumah, kuliah Joki tengah tertidur. Aku-pun yang sudah merasa lelah akhirnya memutuskan untuk beristirahat sejenak di kursi di dalam rumah yang kebetulan sepi.

Tak kusadari beberapa lama kemudian, aku sudah tertidur. Hingga tiba-tiba aku merasakan sesuatu sedang menjilati memekku. Ketika aku membuka mata ternyata kepala Joki yang kasar dan hitam sedang asik bermain dengan kemaluanku.

Entah karena aku masih belum sepenuhnya sadar dari tidur atau bagaimana, tapi aku justru merasa keenakan dan membiarkan Joki melakukan apa yang ia lakukan sejak aku tertidur tadi. Perlahan aku bahkan menarik rokku sehingga makin membuat Joki leluasa menjilati memekku.

Kurasakan semburan nafas Joki disela-sela selangkanganku. Kukangkangkan kedua pahaku sehingga lidah Joki yang kasar bisa menjilati lebih leluasa. Lidahnya keras dan kasar, dengan cepat aku mengalami rangsangan yang hebat.

Joki tiba-tiba melompat keatas, aku merasa sangat tegang, namun tak ada yang bisa kulakukan. Tubuh molekku yang masih dibungkus baju dijilatinya semua. Akhirnya secara perlahan aku mulai membuka kancing bajuku dan mengarahkan mulut Joki agar menjilat payudaraku yang padat dan kencang.

Setelah beberapa lama, akhirnya Joki turun. Aku yang seolah terhipnotis tiba-tiba langsung membuka seluruh pakaianku hingga bugil. Joki hanya diam, mungkin ia sedang bingung dengan apa yang sedang kulakukan. Namun aku yang seperti sudah kerasukan setan justru menghampirinya dan menggenggam kontol si Joki.

Joki masih diam, aku kemudian mengocoknya dan mulai kurasakan kontol Joki perlahan mengencang keras. Joki menjilati wajahku dengan penuh nafsu. Mungkinkah seekor anjing bisa naik syahwatnya hanya dengan diperlakukan seperti ini ? Ahh aku tidak peduli, melihat kontolnya yang sudah menegang itu justru membuatku tambah beringas.

Aku kemudian secara perlahan mencoba memasukkan kontol Joki kedalam liang wanitaku. Awalnya agak susah karena Joki terus bergerak-gerak, namun kemudian akhirnya aku bisa memasukkannya dan sekarang semuanya amblas hingga buhul anjing itu juga.

Joki yang semula terlihat bingung sepertinya sudah mulai paham dengan apa yang kulakukan padanya. Dengan penuh nafsu ia kemudian menggenjot kontolnya menghujam memekku dengan cukup kasar. Sejujurnya kondisi ini agak sedikit kurang nyaman karena Joki sepertinya juga tidak bisa bergerak dengan leluasa. Tentu saja, kebanyakan anjing biasanya bercinta dengan posisi doggy style, tapi apa yang kami berdua lakukan saat ini justru lebih terlihat seperti sepasang manusia normal yang sedang bercinta.

Tak pernah kusangka aku akan bersetubuh dengan seekor anjing kampung. Posisiku terlentang dan mengangkang, sedangkan Joki menindihku dari atas. Pantatku bergoyang goyang karena sodokannya, tak kusangka aku bisa bersetubuh dengan anjing kampung ini. Kontolnya yang besar, sesak didalam liang vaginaku.

Joki terus memacu kontolnya, sedangkan aku mulai merasakan iramanya, ikut menggoyang goyangkan pinggulku. Lama kelamaan sodokannya makin keras dan cepat. Akhirnya aku orgasme juga, bersamaan dengan Joki yang menyemprotkan spermanya kedalam liangku. ughh.. eugghh .. Joki menggeram hebat. croottt.. croottt.. banyak sekali sperma yang ditumpahkannya ke liangku... sepertinya dia benar benar puas sekali.

Setahuku Joki memang sudah agak lama tidak melakukan perkawinan, dan kali ini sepertinya seluruh nafsunya dilampiaskan semua ke dalam kemaluanku, seorang wanita molek yang sudah menikah.

Aku terlunglai kelelahan, Joki juga. Tapi kemaluan Joki sepertinya mulai bertambah besar dan ia kesulitan untuk mencabutnya dari vaginaku. Aku sendiri justru jadi bingung dengan kondisi ini. Namun kuputuskan untuk membelai Joki agar ia bisa tetap tenang dan tidak perlu bergerak banyak.

Butuh waktu berjam-jam hingga akhirnya kontol Joki benar-benar bisa lepas. Untungnya nenek belum pulang dan kemudian aku memutuskan untuk mandi.

Bersambung...



----
« Hot Zone
« Back
« Home
« New & Fresh

9512

21Tahun.Sextgem.Com